Monday, December 6, 2010

Jogging

Pagi ini gw mulai Jogging dan sukses dengan lamanya berlari mulai dari pukul 05.15-06.05 .

Hmm,, alesan gw melakukan jogging(dan sepertinya akan rutin) adalah gw sedang dalam tahap menuju hidup sehat dan menuju berat badan yang ideal

Yap, ini salah satu tujuan gw sekarang, untuk menuju 50miles yang berarti 50 kg. Karena, berat badan gw... uhh no!! Jauh dari target itu.. dan gw harus berusaha mati-matian untuk mewujudkannya.. YES! SURE I CAN DO THAT!! ^^

Dan sekarang disini, gw tidak mau bicara kelanjutan mengenai kondisi badan gw karena gw malu! hohoho.. ga deng.. biasa aja sih, tapi gw lebih akan lebih bercerita mengenai  suasana di pagi hari dan potret kehidupan saat gw jogging , mulai melewati komplek rumah gw, sampai ke jalan raya.

Saat gw mulai menyusuri jalan di sekitar komplek, suasananya sejuk banget, mungkin karena malemnya hujan jadi jalan aspal masih basah, udara masih segar, tidak ada asap kendaraan yang mampir ke muka gw. Ya, disinilah gw merasakan Jakarta yang masih lengang dan sejuk selama sesaat.

Tapi setelah 30 menit berlari dan gw mulai melewati trotoar jalan raya, gw melihat bahwa ternyata masih ada orang yang tidur di sekitar trotoar dengan pakaian yang lusuh dan badan yang hitam. Gw agak terenyuh melihat kondisi seperti ini.. Mereka seperti tidak peduli dengan keadaan sekitar dan tetap melanjutkan tidur mereka walaupun sudah banyak mobil yang berlalu lalang. Disini  masih bersyukur, ternyata hidup gw masih lebih beruntung daripada mereka. Ternyata seperti inilah Jakarta, disela kesibukannya yang padat, masih menyimpan manusia yang harus berjuang keras mencari rezeki walaupun dengan kondisi yang lusuh dan hitam(mungkin karena tidak mandi beberapa hari). 

Tapi apa daya, saya pun melewatinya dan pura-pura terlihat tenang, padahal sebenarnya ada rasa kasihan menyelimuti diri saya untuk berbuat sesuatu kepada mereka, tapi kaki saya menyuruh saya melangkah lebih jauh untuk tetap berjalan mengikuti tujuan hidup yang sebenarnya, bahwa saya tidak boleh berhenti, saya harus tetap  melangkah. 

Benar, gw harus tetap melangkah, dan semoga mereka bisa melanjutkan kehidupan mereka.

Kemudian, gw melihat anak kecil yang digendong oleh ibunya diseberang jalan, kebetulan anak kecil itu menghadap ke belakang dan melihat ke arah gw. Gw sempet tersenyum dengan anak kecil itu, dan dia tertawa! What a day, dia lucu banget!! Akhirnya gw sedikit menggoda anak kecil itu dan dia tertawa lagi. Polos sekali mukanya.

Senang sekali melihat anak kecil itu, wajahnya menampilkan kejujuran, seperti tidak ada beban dalam hidupnya, membuat semua orang merasa nyaman saat melihat senyuman anak kecil itu. Sesaat gw merasa ingin kembali ke masa kecil,, Tapi jelas tidak mungkin.

Dua potret kehidupan ini yang membekas di otak saya, melihat manusia yang harus berjuang untuk hidup sampai harus tidur di trotoar (mungkin bisa dikatakan gembel) dan anak kecil yang tertawa polos. Disini gw menyimpulkan bahwa kehidupan akan terus berlari, apabila kau tidak mengejarnya. Kau tidak akan tahu apa yang ada di depan mata sampai kau mengejarnya. Dengan senyuman yang polos apabila kau berhasil meraihnya. Dan mungkin kau juga akan terseok-seok walaupun sudah berusaha sekeras apapun, hingga merasa penampilan bukanlah segalanya. Karena kau hanya berusaha bertahan hidup, di negeri Jakarta ini. 

Tidak ada yang tahu, seperti apa kita di hari esok, seperti anak kecil itu yang masih polos, yang tidak akan tahu akan menjadi seperti apa ia di hari esok, dan seperti gembel itu, apakah mereka masih bisa bertahan hidup atau tidak Tidak akan ada yang tahu.

Berusahalah, sampai titik darah penghabisanmu. Sampai dunia mengakui kehebatanmu. Dan bagikanlah kehebatanmu kepada orang lain,agar di dunia ini tidak ada lagi manusia yang menderita.






No comments:

Post a Comment